Diagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Tiroid Berdiferensiasi
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v48i2.270Keywords:
Karsinoma tiroid berdifferensiasi, diagnostic, faktor risiko, tiroidektomi.Abstract
Latar belakang: Kasus kanker tiroid hanya terjadi sekitar 2,5% dari seluruh kasus tumor dengan mayoritas terjadi pada perempuan, hampir 80% kasus yang terjadi adalah tipe papiler. Ada berbagai panduan klinis untuk diagnosis, terapi, dan follow up untuk Karsinoma tiroid berdifferensiasi (DTC). Tujuan: Menentukan perencanaan operasi serta manajemen pasca operasi untuk mencegah komplikasi dan kekambuhan. Tinjauan pustaka: Pada DTC, operasi dan terapi radioiodine dilanjutkan pemberian substitusi levotiroksin tetap merupakan prosedur terapi yang sudah mapan. Angka kekambuhan yang tinggi dan komplikasi pasca operasi yang bervariasi menyebabkan perlunya diagnosis dan tatalaksana yang tepat. Kesimpulan: Makalah ini dibuat untuk membahas bagaimana cara menegakkan diagnosis dan tatalaksana kasus karsinoma tiroid berdiferensiasi, sehingga pemilihan tatalaksana menjadi lebih tepat dan menekan angka kekambuhan.
Background: Thyroid carcinoma cases occur only about 2.5% of all tumor cases with the majority occur in women, almost 80% of cases is the papillary type. There are many clinical practice guidelines for diagnosis, therapy, and follow up of Differentiaied Thyroid Carcinoa (DTC). Purpose: Challenge in the management of thyroid cancer is in determining surgical planning and postoperative management to prevent recurrence. Literature review: For DTC, surgery and radioidodine therapy followed by levothyroxine substitution remain the established therapeutic procedures. High recurrence rates and varied postoperative complications lead to the need for proper diagnosis and management. Conclusion: This paper was made to discuss how to make diagnosis and management of DTC cases to suppress the rate of recurrence.