Metode biakan jaringan kolesteatoma pasien otitis media supuratif kronik tipe bahaya

Authors

  • Ratna Dwi Restuti

DOI:

https://doi.org/10.32637/orli.v43i1.12

Abstract

Background: Tissue culture is a technique to multiply cells or tissue in vitro. With tissue culture cells can be studied as well as the nature of the application. Similarly, tissue culture methods can be applied also to cholesteatoma of chronic suppurative otitis media patients that can be used to study the nature of cholesteatomas to the cellular level. Purpose: The purpose of this study was to get tissue culture methods for cholesteatomas, so that the steps, techniques and specific tools for culturing cholesteatoma can be determined, also the number of cells that were planted, good environment in order to obtain cell viability and good culture results. Methods: This study consists of three phases: 1) Preliminary research phase aimed to determine the method of cell culture techniquesof cholesteatomas keratinocytes. 2) The stage of planting keratinocyte cells. 3) Phase keratinocytes cell harvest (harvest). Results: After this study, to get the optimal growth and viability, it would require the following methods: 1) Petri dish used for growing cholesteatomas keratinocyte cell is 1 cm
diameter petri dish; 2) The number of cells that were grown per cm2 of surface area of planting was 1-2 x 104
cells per cm2; 3) The tripsinization time while harvesting cell was 30 seconds. Conclusion: Culture of cells was taken from the dispersion of certain organ which was done by enzymatic, mechanical and chemical disaggregation. Cultured keratinocytes had a short span of time and could be mixed with fibroblasts. Keratinocytes had a very limited replication half-life and there was a relationship between age and decline in the number of generations. This was associated with age, changes in the cell membrane and matrix components.
Keywords: tissue culture, cholesteatoma, CSOM.

 

ABSTRAK
Latar belakang: Biakan jaringan merupakan suatu teknik memperbanyak sel atau jaringan secara in vitro. Dengan biakan jaringan dapat dipelajari berbagai sifat sel serta aplikasinya. Demikian juga jaringan kolesteatoma pasien otitis media supuratif kronik dapat digunakan metode biakan jaringan untuk mempelajari sifat jaringan kolesteatoma hingga tingkat sel. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari metode biakan jaringan kolesteatoma, sehingga didapatkan tahap-tahap biakan beserta teknik operasional baik alat spesifik yang digunakan, jumlah sel yang ditanam, lingkungan yang baik sehingga diperoleh viabilitas sel dan hasil biakan yang baik. Metode: Penelitian ini terdiri atas tiga tahap yaitu: 1) tahap penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk menentukan metode teknik biakan sel keratosit kolesteatoma, 2) tahap menanam sel keratosit, 3) tahap memanen sel keratosit (harvest). Hasil: Setelah penelitian ini, untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan viabilitas yang optimal, maka diperlukan metode sebagai berikut: 1) petri yang digunakan untuk menanam sel keratinosit kolesteatoma adalah petri dengan diameter 1 cm, 2) jumlah sel yang ditanam per-cm2 luas permukaan bidang tanam adalah 1-2 x 104 sel per-cm2, 3) waktu tripsinisasi saat pengangkatan sel adalah 30 detik. Kesimpulan: Biakan sel adalah biakan yang diambil dari dispersi sel organ tertentu yang dilakukan dengan cara enzimatik, mekanik dan disagregasi secara kimiawi. Biakan keratinosit memiliki rentang waktu yang pendek dan hendaknya diwaspadai tercampur dengan fibroblas. Keratinosit memiliki waktu paruh replikasi yang sangat terbatas dan terdapat hubungan antara usia dengan penurunan jumlah generasi. Hal ini dikaitkan dengan usia, perubahan membran sel dan komponen matriks.
Kata kunci: kultur jaringan, kolesteatoma, otitis media supuratif kronik.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2