Penanganan meningosil dan atresia koana bilateral
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v43i1.17Abstract
Latar belakang: Atresia koana adalah tertutupnya satu atau kedua posterior kavum nasi oleh membranabnormal atau tulang. Hal ini dapat terjadi bersamaan dengan kelainan kongenital lainnya. Atresia koanabilateral menyebabkan keadaan darurat pada saat kelahiran. Angka kejadian atresia koana adalah 1 kasus per5000 - 8000 kelahiran. Kejadian pada perempuan dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Tujuan: Membahassatu kasus bayi dengan atresia koana bilateral yang didiagnosis di ruang operasi, yang tidak terdeteksisebelumnya karena adanya meningosil. Kasus: Bayi perempuan 16 hari dengan meningosil dan atresia koanabilateral. Penatalaksanaan: Pasien menjalani koanoplasti transnasal dan pemasangan stent. Pasien sembuhdengan baik. Kesimpulan: Atresia koana dapat terjadi bersama dengan kelainan kongenital lainnya, sehinggamemerlukan pemeriksaan yang teliti karena atresia koana bilateral menyebabkan keadaan darurat danmemerlukan penanganan segera.
Kata kunci : atresia koana, koanoplasti, stent.
ABSTRACT
Background: Choanal atresia is a condition where one or both posterior nasal cavity is blocked byabnormal bony or soft tissue. This condition can occur concomitant with other congenital anomalies. Bilateralchoanal atresia causes emergency situation at birth. The incidence of choanal atresia is one case per 5000-8000births and are twice as much in females. Purpose: To discuss a case of bilateral choanal atresia which wasdiagnosed in the operating theatre, undetected previously because of the meningocele. Case: A baby girl 16 daysold with meningocele and bilateral choanal atresia. Management: The patient underwent transnasalchoanoplasty and stenting. The result was satisfactory. Conclusion: Choanal atresia can occure with othercongenital abnormalities, so careful examination is mandatory as bilateral choanal atresia needs promptmanagement
.Keywords : choanal atresia, choanoplasty, stent