Gambaran persepsi auditori CAP-II pada anak tuli prelingual bilateral 6–12 bulan pasca implantasi koklea

Authors

  • Wresty Arief Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
  • Semiramis Zizlavsky Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
  • Harim Priyono Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
  • Luh Kurnia Wahyuni Departemen Rehabilitasi Medik dan Kedokteran Fisik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
  • Bernie Endyarni Medise Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
  • Joedo Prihartono Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.32637/orli.v48i1.250

Keywords:

implant koklea, persepsi auditori, categories auditory performance-II, cochlear implant, auditory perception

Abstract

Latar belakang: Anak tuli prelingual akan kehilangan fungsi mendengar dan bicara, sehingga akan berpengaruh pada komunikasi, psikologis, dan kualitas hidupnya. Implan koklea hadir sebagai alat habilitasi terutama pada anak dengan tuli derajat berat dan sangat berat. Tujuan: Membahas karakteristik anak 6-12 bulan pasca implantasi koklea, evaluasi perkembangan auditori anak, serta faktor-faktor yang memengaruhi hasil keluaran. Metode: Bersifat deskriptif potong lintang, pada 36 subjek yang dievaluasi dengan metode penilaian berupa pengamatan yang bersifat global yaitu Categories Auditory Performance (CAP)-II. Hasil: Median waktu saat evaluasi 8,9 bulan, median CAP-II pada subjek ialah 3 (minimal 2-maksimal 7), dengan pencapaian 33,3% subjek dalam kategori CAP tinggi (skor 5 atau lebih). Kesimpulan: anak pasca implantasi koklea memiliki peningkatan persepsi auditori CAP-II dibandingkan sebelum penggunaan implan koklea yang dapat mulai dievaluasi sejak 6 bulan pasca implan.

 

ABSTRACT

Background: Prelingual deaf in children will cause the sufferers to loose their function of hearing and speaking, thus, are unable to hear and speak, and impacting on their ability to communicate, to grow psychologically, and on their overall life quality. Cochlear implant comes as a habilitating device especially mainly for children with severe and profound deafness. Purpose: This study described the children’s characteristics at 6-12 months after cochlear implantation, by evaluating their auditory development, and other factors influencing the output. Method: A descriptive cross sectional study, conducted on 36 subjects, evaluating the subjects by using the global observation method of Categories Auditory Performance (CAP)-II. Results: The median hearing age was 8.9 months, the median score of CAP-II was 3 (minimum 2-maximum 7), and 33.3% of subjects reached high CAP scores (CAP score of ≥ 5). Conclusion: CAP-II score would increase in children

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-06-28