Tonsilitis difteri dengan sumbatan jalan napas atas
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v48i1.260Abstract
Latar belakang: Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman bacillus grampositif Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini terutama menyebabkan infeksi pada saluran napasberupa tonsilofaringitis, laringitis, maupun keduanya secara bersamaan, ditandai dengan terbentuknyapseudomembran. Kematian pada anak dengan penyakit ini umumnya terjadi karena sumbatan jalannapas atas, ataupun efek sistemik toksin difteri. Tujuan: Melaporkan dan menganalisis kasus tonsilitisdifteri yang berakhir dengan kematian meskipun telah mendapat tatalaksana sumbatan jalan napas atas.Laporan kasus: Kasus anak perempuan usia 4 tahun, dan anak laki-laki usia 5 tahun dengan tonsilitisdifteri disertai sumbatan jalan napas atas. Metode: Telaah literatur berbasis bukti mengenai tonsilitisdifteri, komplikasi, dan status imunisasi melalui database Cochrane, Pubmed Medline, dan EBSCOHost Medline. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 3 jurnal yang relevan dengan kasusyang dilaporkan. Hasil: Studi tersebut menyatakan tonsilitis difteri sebagai penyakit dengan komplikasisumbatan jalan napas dan jantung. Komplikasi jantung adalah penyebab kematian tertinggi pada tonsilitisdifteri. Status imunisasi pada kasus meninggal sebagian besar tidak lengkap, dan cakupan imunisasi totalmasih rendah. Kesimpulan: Tonsilitis difteri merupakan kasus jarang dengan tingkat kematian tinggiakibat komplikasi sumbatan jalan napas dan jantung. Kematian dapat terjadi akibat efek sistemik toksindifteri, meskipun sumbatan jalan napas telah diatasi. Status imunisasi yang tidak lengkap dan rendahnyacakupan imunisasi pada wilayah tempat tinggal penderita meningkatkan mortalitas kasus tonsilitis difteri.
Kata kunci: tonsilitis difteri, sumbatan jalan napas atas, imunisasi difteri, toksin sistemik
ABSTRACT
Background: Diphtheria is an acute infectious disease caused by Corynebacterium diphtheriae, a gram-positive bacillus. The organism infects primarily the respiratory tract, where it causestonsillopharyngitis, laryngitis, or both, typically marked by the forming of pseudomembrane. In children,either the upper respiratory tract obstruction or the effects of diphtheria toxin are the most common causeof death. Purpose: To report and analyze tonsillitis diphtheria cases that ended up in fatality, althoughthe upper airway obstruction had been managed. Case report: Two cases of a 4-years girl and 5-yearsold boy with tonsillitis diphtheria with upper respiratory tract obstruction. Method: The evidence basedliterature regarding tonsillitis diphtheria, its complication and diphtheria immunization status wereconducted on Cochrane database, Pubmed Medline, and EBSCO Host Medline. Based on the inclusionand exclusion criteria, three studies were found relevant to our cases. Result: These studies stated thattonsillitis diphtheria is a disease with upper airway obstruction and cardiac complications. Cardiaccomplications are the leading cause of death. Immunization status in fatal cases was largely incompleteand total immunization coverage was still low. Conclusion: Tonsillitis diphtheria is a rare case with highmortality rate due to upper airway obstruction and cardiac complication. Systemic effect of diphtheriatoxin can lead to fatality although the airway obstruction had been managed. The incomplete immunizationstatus and the low immunization coverage increased the mortality of tonsillitis diphtheria.
Keywords: tonsillitis diphtheria, upper airway obstruction, diphtheria immunization, systemic toxin