Gangguan pendengaran sensorineural pada gagal ginjal kronis yang dilakukan hemodialisis
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v43i2.74Abstract
Latar belakang: Etiologi gangguan pendengaran sensorineural (Sensorineural Hearing Loss/SNHL) yang berhubungan dengan gagal ginjal kronis (GGK) dan hemodialisis masih kontroversi. Mekanisme yang mungkin terjadi adalah perubahan osmotik yang mengakibatkan hilangnya sel-sel rambut, kolaps ruang endolimfatik, edema dan atrofi sel-sel penunjang, serta kemungkinan paparan dari membran selulose asetat dari dializer yang digunakan menyebabkan produk degradasi asetat masuk ke aliran darah.
Tujuan: Kasus ini diajukan untuk mengilustrasikan kejadian kurang pendengaran sensorineural dapat diakibatkan oleh GGK dan/atau
penatalaksanaannya (hemodialisis).
Kasus: Dilaporkan dua kasus kurang pendengaran terkait dengan GGK yang dilakukan hemodialisis. Satu kasus usia 53 tahun mengalami SNHL bilateral berat setelah 26 sesi dan satu kasus usia 54 tahun mengalami tuli campur (mixed hearing loss = MHL) bilateral setelah 14 sesi. Penatalaksanaan: Pemasangan alat bantu dengar (ABD) dan hemodialisis. Satu kasus pendengaran lebih jelas dengan pemakaian
ABD satu kasus tidak ada perubahan.
Kesimpulan: Kurang pendengaran pada kedua kasus yang dilaporkan ini kemungkinan disebabkan akibat hemodialisis.
Kata kunci: Gangguan pendengaran sensorineural, gagal ginjal kronis, hemodialisis.