Pengaruh imunoterapi spesifik terhadap adenoid pada pasien rinitis alergi

Authors

  • Nindya Pratita Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
  • Teti Madiadipoera Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
  • Sinta Sari Ratunanda Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
  • Arif Dermawan Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
  • Shinta Fitri Boesoirie Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

DOI:

https://doi.org/10.32637/orli.v47i1.194

Abstract

Latar belakang: Rinitis alergi (RA) adalah suatu reaksi inflamasi hidung yang diperantarai oleh IgE, dengan gejala hidung tersumbat, rinore, bersin, dan rasa gatal, akibat mukosa hidung terpapar alergen.Hipertrofi adenoid (HA) dianggap sebagai salah satu komorbid dari RA, sehingga mungkin terdapathubungan antara RA dengan HA.

Tujuan: Mengetahui pengaruh imunoterapi spesifik terhadap penurunanukuran adenoid pada pasien RA.

Metode: Penelitian dilakukan dengan desain quasi-eksperimental,menggunakan anamnesis, nasoendoskopi, dan skin prick test (SPT). Pengukuran derajat adenoid dilakukanpada 32 sampel di Poliklinik Rinologi-Alergi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala- Leher Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung selama Februari – Juni 2015. Penelitian ini dibagimenjadi dua kelompok yaitu kelompok pasien RA dengan HA sebagai komorbid yang mendapatkanpengobatan imunoterapi spesifik, dan kelompok yang mendapatkan terapi medikamentosa kombinasiberupa fluticasone furoate dengan cetirizine.

Hasil: Pada kelompok yang diberikan imunoterapi spesifik,terjadi penurunan ukuran adenoid yang bermakna, dibandingkan dengan kelompok yang diberikan terapimedikamentosa kombinasi. Persentase penurunan untuk kelompok imunoterapi spesifik sebesar 80,4%,sedangkan pada kelompok pembanding sebesar 60,5%.

Kesimpulan: Terdapat penurunan ukuran adenoidsecara signifikan pada kelompok yang mendapatkan pengobatan imunoterapi spesifik, yang lebih baikjika dibandingkan terapi medikamentosa kombinasi.

Kata kunci: Rinitis alergi, hipertrofi adenoid, imunoterapi spesifik

 

ABSTRACT

Background: Allergic rhinitis (AR) is an IgE-mediated inflammation reaction of the nosecharacterized by specific symptoms of nasal obstruction, rhinorrhea, sneezing, and nasal itching, whenthe nasal mucous membrane was exposed to allergen. Adenoid hyperthrophy (AH) is considered to beone of AR comorbid factor, and there might be a relationship between AR and AH.

Purpose: To evaluatethe effect of specific immunotherapy in decreasing the size of AH in AR’s patients.

Methods: This studydesign was a quasi-experimental. We used anamnesis, nasoendoscopic finding, and skin prick test.Measurement of adenoid had been conducted on 32 subjects in the Rhinology-Allergy Clinic of ORL-HNSDepartement of Dr. Hasan Sadikin General Hospital during February – June 2015. This study was dividedinto a group which was given specific immunotherapy, and a group which was given medical treatmentin the form of combination fluticasone furoate and cetirizine.

Results: The group which was treated withspecific immunotherapy showed a significant decrease of the adenoid size compared to the group withcombination medication of fluticasone furoate and cetirizine. Specific immunotherapy decreased adenoidsize up to 80.4%, while in the other group was 60.5%.

Conclusion: The study showed that the decreaseof adenoid size in the group treated with specific immunotherapy treatment was better than the grouptreated with combined medication treatment.

Keywords: Allergic rhinitis, adenoid hyperthrophy, specific immunotherapy

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-07-10

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>