Overview of epistaxis cases in emergency installation of Dr. M. Djamil General Hospital Padang
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v54i2.675Abstract
Background: Epistaxis is a common case that occurs in Ear Nose Throat (ENT) Department. Epistaxis can be managed independently, but mortality and morbidity rates will increase if it occurs in children, elderly, and patient with systemic conditions. Purpose: To understand epistaxis in terms of patient age, gender, risk factor, bleeding location, treatment, and age distribution based on etiology and risk factors. Method: A descriptive retrospective study, using secondary data from medical records of patients with chief complaints of epistaxis at the emergency installation of Dr. M. Djamil General Hospital in Padang, from 2018 to 2022. Result: The study found 329 patients who came with chief complaints of epistaxis. Epistaxis mostly found at age above 45 years old. Most cases happen in males (64.1%). The most common etiology and risk factors found were hypertension (21.4%). Most frequent bleeding location found in the anterior part (80.5%). Most epistaxis patients were treated with nasal compression (26.4%). The most common causes of epistaxis in children were mechanical trauma, in young adults fractures of the maxillofacial region, and hypertension in elderly. Conclusion: Epistaxis can occur in all age groups and can occur spontaneously or accompanying a disease. The etiology and risk factors of epistaxis vary based on age groups. Epistaxis is treated according to the cause.
Keywords: epistaxis, age, risk factors, treatment
ABSTRAK
Latar belakang: Epistaksis merupakan kasus yang sering terjadi di bagian THT. Epistaksis dapat ditangani secara mandiri, namun angka mortalitas dan morbiditas akan meningkat jika terjadi pada anak-anak, lansia, dan pasien dengan kondisi sistemik. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran epistaksis ditinjau dari usia pasien, jenis kelamin, faktor risiko, lokasi perdarahan, penanganan, dan distribusi usia berdasarkan etiologi dan faktor risiko. Metode: Studi deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien dengan keluhan utama epistaksis di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. M. Djamil di Padang, dari 2018-2022. Hasil: Penelitian menemukan 329 pasien yang datang dengan keluhan utama epistaksis. Epistaksis paling banyak ditemukan pada usia di atas 45 tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada laki-laki (64,1%). Etiologi dan faktor risiko yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi (21,4%). Lokasi perdarahan yang paling sering ditemukan di bagian anterior (80,5%). Sebagian besar pasien epistaksis ditangani dengan kompresi hidung (26,4%). Penyebab epistaksis yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah trauma mekanik, pada dewasa muda fraktur pada daerah maksilofasial, dan hipertensi pada lansia. Kesimpulan: Epistaksis dapat terjadi pada semua kelompok usia dan dapat terjadi secara spontan atau menyertai suatu penyakit. Etiologi dan faktor risiko epistaksis bervariasi berdasarkan kelompok usia. Penatalaksanaan epistaksis dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Overview of epistaxis cases in emergency installation.
Kata kunci: epistaksis, usia, faktor risiko, tatalaksana
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Siska Sariwati, Dolly Irfandy, Adrial Adrial

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.