Hasil BERA & TEOAE dengan kadar HbA1c pada pasien Diabetes Melitus tipe-2
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v49i1.279Keywords:
HbA1c, DM tipe 2, BERA, TEOAE.Abstract
Latar belakang: Neuropati adalah salah satu komplikasi yang paling sering dari Diabetes Melitus
(DM) tipe 2. Disamping neuropati perifer dan otonom, pasien dengan DM tipe 2 juga dapat menderita
gangguan pendengaran tipe sensorineural hearing loss (SNHL) pada frekuensi tinggi. Pada studi ini
hubungan HbA1c dengan hasil pemeriksaan brainstem evoked response audiometry (BERA) dan transient evoked otoacoustic emissions (TEOAE) digunakan untuk mendeteksi neuropati akustik dan sentral pada pasien DM tipe 2. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c pada DM tipe 2 dengan masa laten gelombang BERA dan respon TEOAE. Metode: Desain penelitian cross sectional study, dilakukan dari Maret 2018 hingga jumlah sample terpenuhi. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien DM tipe 2 dengan profil kadar HbA1c, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TEOAE dan BERA. Hasil: Dari hasil pemeriksaan BERA terdapat hubungan signifikan antara HbA1c dengan masa laten gelombang BERA di intensitas 70 dB dan 80 dB kecuali latensi antar-puncak I-V, tetapi tidak berhubungan signifikan pada intensitas 90 dB. Didapatkan pada pemeriksaan TEOAE di telinga kanan kadar HbA1c berhubungan dengan hasil pemeriksaan TEOAE kategori refer rata-rata 8,67+1,14%, sedangkan pasien dengan hasil pemeriksaan TEOAE kategori pass rata-rata 7,73+0,95%. Hasil uji t test didapatkan nilai p=0,021 (p<0,05). TEOAE di telinga kiri kategori refer rata-rata 8,82+1,09%, sedangkan pasien dengan hasil pemeriksaan TEOAE kategori pass rata-rata 7,66+0,88%. Hasil uji t test didapatkan nilai p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kadar HbA1c dengan hasil pemeriksaan gelombang BERA dan TEOAE.
Background: Neuropathy is complication of type 2 diabetes mellitus (DM). Besides peripheral
and autonomic neuropathy, patients with type 2 DM may also have sensorineural hearing loss at high
frequency. In this study the association of HbA1c level with the results of BERA and TEOAE tests was used to detect acoustic and central neuropathy in type 2 DM patients. Objective: To find out the relationship of HbA1c level in type 2 DM with BERA and TEOAE. Method: Research design cross sectional study, conducted from March 2018 until the number of samples fulfilled. The study began by identifying patients with type 2 DM with the HbA1c profile, followed by TEOAE and BERA examinations. Result: There was a significant relationship between HbA1c and the latent period of waves at the intensity of 70 dB and 80 dB except on the interpeak I-V latency, but not significantly related to the 90 dB intensity. Results of TEOAE test in the right ear: the average levels of HbA1c with refer category results on TEOAE test was 8.67+1.14 %, whereas patients with pass category results on TEOAE was 7.73+0.95 %. The result of t test value was p=0.021 (p<0.05). TEOAE on the left ear: average refer category 8.82+1.09%, whereas patients with TEOAE examination results in the mean pass category 7.66+0.88%. The result of t test value was p=0.003 (p<0.05). Conclusion: There was a statistical significant relationship between HbA1c
level and BERA and TEOAE.