Proton pump inhibitors effect on the quality of life of patients with laryngopharyngeal reflux

Authors

  • Susyana Tamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Elvi Zulka Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Rahmanofa Yunizaf Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Adang Bachtiar Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.32637/orli.v51i2.438

Keywords:

proton pump inhibitor, PPI, quality of life, laryngopharyngeal reflux, LPR

Abstract

ABSTRACT


Background: Laryngopharyngeal reflux (LPR) is a condition caused by retrograde flow of gastric contents to the larynx, pharynx, trachea, and bronchus, which can affect patients’ quality of life (QOL). Purpose: To evaluate the effect of proton pump–inhibitor (PPI) therapy on the quality of life of patients with laryngopharyngeal reflux (LPR). Methods: This randomized controlled trial study involved 52 patients with dysphagia. The short-form REFLUX-QUAL® questionnaire was used to assess QOL. The patients were given lansoprazole twice daily as early diagnostic method as well as a therapy for LPR. If improvement found, PPI therapy was continued for two months. Afterwards patients was randomly divided into continuous therapy group (n = 25) or an on-demand therapy group (n = 27). Results: There was no significant difference in gender, age group, or economic level among subjects in both groups. Treatment with PPIs both continuously and on-demand significantly improved patients’ QOL from 44.83 ± 19.11 to 83.37 ± 11.51 (p <0.001). Significant improvements occurred in almost all of eight QOL domains as compared at the start of and six months into PPI therapy (p <0.001); discomfort remained the exception as patients with LPR must continue to avoid certain foods, (p = 0.233). However, there was no significant difference between the continuous and on-demand therapy groups concerning improvements in the quality of life (p = 0.281). Conclusion: Treatment with PPIs either continuously or on-demand for six months significantly improved patients’ quality of life, with no significant difference between the two treatment groups.

Keywords: proton pump inhibitor, PPI, quality of life, laryngopharyngeal reflux, LPR

ABSTRAK


Latar belakang: Refluks laringofaring (RLF) adalah kondisi terjadinya aliran balik isi lambung ke laring, faring, trakea, dan bronkus yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Terapi empiris Proton Pump Inhibitor (PPI) merupakan pendekatan diagnosis dan metode terapi untuk RLF. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan PPI terhadap kualitas hidup pasien RLF Metode: Penelitian secara uji acak terkendali ini melibatkan 52 pasien dengan keluhan disfagia. Digunakan Reflux-Qual Short form (RQS) untuk menilai kualitas hidup subjek. Pasien diberikan lansoprazole dua kali sehari sebagai diagnosis dini dan terapi untuk refluks. Apabila terdapat perbaikan, PPI diteruskan selama 2 bulan, kemudian pasien dibagi menjadi 2 grup secara acak. Kelompok pasien yang mendapatkan terapi secara kontinu terdiri dari 25 pasien, sedangkan kelompok terapi on-demand terdiri dari 27 pasien. Hasil: Tidak terdapat perbedaan signifikan pada jenis kelamin, usia, tingkat ekonomi antara pasien pada kelompok terapi kontinu dan on-demand. Pengobatan PPI secara kontinu dan on-demand secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien dari 44,83 ± 19,11 menjadi 83,37 ± 11,51 (p<0,001). Selain itu, terdapat perbaikan yang signifikan pada hampir semua dari delapan domain kualitas hidup pada bulan keenam terapi PPI dibandingk an awal terapi, kecuali pada domain ketidaknyamanan pasien karena pasien harus menghindari makanan tertentu (p = 0,233). Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada kelompok terapi secara kontinu dan on-demand pada peningkatan kualitas hidup (p = 0,281). Kesimpulan: Pengobatan PPI secara kontinu dan on-demand selama 6 bulan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien RLF. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut terhadap peningkatan kualitas hidup.

Kata kunci: penghambat pompa proton, PPI, refluks laringfaring, refleks laringofaring, kualitas hidup

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Susyana Tamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Elvi Zulka, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Rahmanofa Yunizaf, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Adang Bachtiar, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Jakarta

Department of Health Policy and Administration,

Downloads

Published

2022-01-01

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>