Validitas, reliabilitas dan adaptasi transkultural Dizziness Handicap Inventory dalam Bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.32637/orli.v49i20.318Keywords:
Dizziness Handicap Inventory, balance disorders, handicapAbstract
Latar belakang: Keluhan gangguan keseimbangan berupa dizziness sulit untuk diukur, sementara itu individu dengan keluhan dizziness sering mengalami kesulitan untuk beraktivitas dan terganggu kualitas hidupnya. Salah satu perangkat yang paling sering digunakan untuk menilai kecacatan (handicap) pasien gangguan keseimbangan adalah kuesioner Dizziness Handicap Inventory (DHI). Sampai sekarang, kuesioner ini belum pernah diadaptasi ke bahasa Indonesia. DHI versi adaptasi yang valid dan handal (reliable) dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup, dan sebagai modalitas untuk menilai efektivitas terapi pasien gangguan keseimbangan. Tujuan: Mendapatkan instrumen DHI adaptasi bahasa Indonesia dengan validitas dan reabilitas yang teruji. Metode: Desain potong lintang digunakan pada studi yang dilaksanakan di poliklinik THT Divisi Neurotologi Departemen THT RS Dr. Cipto Mangunkusumo sejak Agustus 2012 sampai Februari 2013, pada pasien gangguan keseimbangan usia dewasa. Kuesioner DHI yang terdiri dari 25 pertanyaan diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kemudian dilakukan terjemahan balik dengan proses validasi dan juga adaptasi kultural. Hasil: Uji validitas dilakukan dengan uji korelasi Spearman dan mendapatkan korelasi yang bermakna pada seluruh butir pertanyaan pada tingkat signifikansi p < 0,1 dengan nilai r sebesar 0,409- 0,783. Uji reliabilitas mendapatkan hasil nilai Cronbach-α total 0,9265 yang sangat baik untuk semua skala. Kesimpulan: Instrumen DHI adaptasi bahasa Indonesia valid dan handal berdasarkan kaidah validasi transkultural WHO sehingga dapat digunakan sebagai instrumen psikometrik untuk menilai kualitas hidup pasien gangguan keseimbangan.
Kata kunci: Dizziness Handicap Inventory, gangguan keseimbangan, kecacatan
ABSTRACT
Background: Balance disorder symptoms, such as dizziness is difficult to be assessed, it could caused difficulties in doing daily activities, and declining the quality of life. The most frequent tools used to measure handicap in patients with balance disorder is Dizziness Handicap Inventory (DHI). This questionnaire has never been adapted to Indonesian language. A valid and reliable version of the DHI adaptation can be used to measure the quality of life and also as a modality for assessing the effectiveness of therapeutic outcomes in balance disorders patients. Purpose: To obtain an Indonesian adaptation of DHI instrument which is valid and reliable. Methods: A cross-sectional research design in Outpatient Clinic of Neurotology Division, Department of Otorhinolaryngology, Cipto Mangunkusumo General Hospital, from August 2012 to February 2013. Respondents were all adult patients with balance disorders. DHI questionnaire contained 25 questions was translated into Indonesian language and re-translated with validation process and cultural adaptation. Results: The validity test was carried out with Spearman correlation test and obtained a significant correlation on all questions at a significance level of p<0.1 with r value of 0.409-0.783. The reliability test obtained a Cronbach-α value of 0.9265 which was very good for all scales. Conclusion: The Indonesian adaptation of DHI instrument was valid and reliable based on WHO transcultural validation rules, therefore it can be used as a psychometric instrument to assess the quality of life of patients with balance disorders.