Hubungan rinitis alergi dan disfungsi tuba Eustachius dengan menggunakan timpanometri

Authors

  • Andrina Yunita Murni Rambe
  • Fadhlia -
  • Delfitri Munir
  • Tengku Siti Hajar Haryuna
  • Putri Chairani Eyanoer

DOI:

https://doi.org/10.32637/orli.v43i1.20

Abstract

Latar belakang: Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terusmeningkat serta dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya. Ko-morbiditas rinitis alergi salahsatunya adalah otitis media yang sangat erat hubungannya dengan gangguan fungsi tuba Eustachius yangberkaitan dengan tekanan telinga tengah. Tujuan: Mengetahui hubungan rinitis alergi dengan disfungsi tubaEustachius dengan menggunakan timpanometri. Metode: Satu studi kasus-kontrol. Disfungsi tuba ditentukandengan pemeriksaan timpanometri (MEP negatif/<-25 daPa) dan hasil tes fungsi tuba (ETF) yang tidak baik.Analisis hasil dengan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil: Penelitian ini melibatkan 60 sampel. Tipetimpanogram terbanyak pada kedua kelompok yaitu tipe A, dimana kelompok RA tipe A sebesar 73,3% (rerataMEP -40,8 daPa), tipe As 10%, tipe Ad dan tipe B masing-masing 3,3%, tipe C 10%. Kelompok kontrol tipe Asejumlah 93,3% dan tipe As 6,7%. Pada kelompok kasus 83,3% hasil tes fungsi tuba abnormal dan 16,7%normal, sedangkan kelompok kontrol yaitu 93,3% normal dan 6,7% abnormal. Uji chi-square menunjukkanperbedaan yang signifikan antara klasifikasi RA dan disfungsi tuba Eustachius (p=0,006) dan perbedaan yangsignifikan antara jenis alergen dan disfungsi tuba Eustachius (p=0,041). Hasil uji multivariat terdapat bahwa tiperinitis alergi berpengaruh tiga kali lebih besar terhadap disfungsi tuba Eustachius (OR 2,9; 95% IK: 1,52-241,90dan nilai p=0,022) sedangkan jenis alergen dua kali lebih berpengaruh terhadap disfungsi tuba dengan OR 2,2;95% IK: 0,01-7,31 dan nilai p=0,295. Kesimpulan: Rinitis alergi memiliki kemungkinan 3 kali lebih seringmengalami disfungsi tuba Eustachius dari pada kelompok kontrol OR:2,5 (95% CI 2,36-2,99) P=0,000.

Kata kunci: rinitis alergi, disfungsi tuba Eustachius, rerata tekanan telinga.

ABSTRACT

Background: Allergic rhinitis is a global health problem with increasing prevalence and can have impacton the quality of life of sufferers. One of co-morbidity of allergic rhinitis is otitis media which is closely relatedto Eustachian tube dysfunction, associated with middle ear pressure. Purpose: To determine the relationshipbetween allergic rhinitis and Eustachian tube dysfunction, using tympanometry. Methods: A case-control study.Tubal dysfunction was determined with tympanometry (MEP negative / <-25 Dapa) and tubal function test resultwas not good (≤15 daPa). Chi-square test and logistic regression analysis used for data analysis. Results: Therewere 60 samples. The most common tympanogram type in both groups were type A, which AR group was 73.3%(mean -40.8 daPa MEP), type As 10%, type ad and type B respectively 3.3%, type C 10.0% and control groupstype A 93.3%, type As 6.7%. In AR group, 83.3% showed abnormal tubal function and 16.7% was normal. As incontrol group, 93.3% was normal and 6.7% was abnormal. Chi-square test showed a significant differencebetween AR classification and Eustachian tube dysfunction (p = 0.006), and also between type of allergens andEustachian tube dysfunction (p= 0.0041). Multivariate test revealed AR classification contributed to Eustachiantube dysfunction OR:2.9 (95% CI 1.52-241.90) p=0.022, not between type of allergens and Eustachian tubedysfunction OR:2.2 (95% CI 0.01-7.31) p=0.295. Conclusion: Allergic rhinitis contributes three times higher toEustachian tube dysfunction than the control group. OR: 2.5 (95% CI 2.36-2.99) p= 0.000.

Keywords: allergic rhinitis, Eustachian tube dysfunction, Mean Ear Pressure.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Most read articles by the same author(s)